Senin, 18 Februari 2013

Antologi Hukum eps BOS DONI

tentang yang menginjak dan yang diinjak
ketika yang diinjak berkesempatan untuk menginjak

ngerti? makanya nonton!



@ kompas tv
18 Feb 2013, pkl 21.00

Kamis, 14 Februari 2013

Nasib Mutia tak semanis Mutia

Oh iya saya ingat, anak kecil itu namanya Mutia. Manis..
Walau mungkin nasibnya tidak semanis dirinya.

Jadi ketika itu, saya bersama seorang teman sedang berada di toko konveksi (?).. mm.. pokonya semacam itu lah.. (ngapain?) Terlalu panjang detail ceritanya. Intinya kami ke sana ingin pasang kancing pada produk untuk tugas kelompok kami. Sambil menanti si akang yang sedang bersusah hati memasang kancing, kami berdua duduk-duduk manis sambil sedikit bercanda dan sedikit gelak tawa di sebuah tangga. Cukup lama. Tiba-tiba..
"Teh..Teh..itu apa?", kata seorang anak perempuan sambil menunjuk ke arah bawah tangga, dengan nada yang menampakkan curiosity yang cukup besar. Sedikit terkejut, sepertinya anak itu baru saja datang.
"Apa? Yang mana?"
"Tuh yang itu, Teh..", sambil menunjuk ke arah tikar.
Saya sedikit bingung kenapa anak sekitar yaa.. kelas tiga SD lah kira-kira.. bertanya soal fungsi tikar. Ngga salah sih, saya hanya merasa tidak biasa. Apa sebelumnya dia tidak pernah bertemu dengan benda tersebut? Apa dia baru saja keluar dari sebuah Gua? Atau bagaimana?
"Oh, banyak fungsinya. Bisa buat alas duduk atau alas tidur juga bisa.."
"Buat orang meniggal bisa ya?", masih dengan tatapan polosnya.
 "Ha? Oh iya bisa.."
Dalam hati.. "Buset, horror nih pertanyaan."
"Teh, reuwas ya. Teteh reuwas ga?"
(Reuwas, bahasa Sunda yang artinya takut) kalo gak salah hehe 
"Emang kenapa?"
"Tadi ada orang gila, Teh..", dengan mimik muka agak cemas.
"Di mana?"
"Tadi di jalan.. reuwas ih.." 
Kemudian anak ini bertanya lagi, "Atas mana?"
"Ha?? Atas? Atas mana?"
"Iya atas mana? Ini atas?", sambil menunjuk tangga tempat kami duduk.
"Ohh.. iya ini atas.. itu bawah.", jawab saya masih dengan sedikit bingung.
"Ini sukagalih", katanya lagi.
ha? itu pertanyaan atau pernyataan? nama jalan ini sukajadi, ada sih gang sukagalih tapi kok obrolan kita......#@%???**#@?%

Wah makin bahaya aja nih anak. Lucu jadinya memang, tapi sepertinya dia tidak sedang mengajak kami     bercanda. Mukanya polos. Sedikit agak beda perasaan saya dan sepertinya rekan saya pun merasakan hal yang sama, karena di tempat itu hanya kami berdua yang menanggapi anak itu dengan sungguh-sungguh. Saya senang jika ada anak kecil yang berani bertanya dengan orang di sekitarnya. Karena itu lah, saya dengan senang hati menanggapi anak itu. Tapi ya.. pertanyaannya kok lompat-lompat, ngga biasa pula. Ini saya yang ngga nyambung atau anak itu yang kelewat cerdas? Sedikit bercakap-cakap dengan anak itu, dan namanya Mutia. Ketika di tanya "kelas berapa, Mutia?". Hanya diam.. Kemudian dia membahas kembali tentang reuwasnya yang awal tadi. Luar biasa. Dia berhasil membuat saya dan teman saya bingung. Kami tidak sedang berinteraksi dengan balita kan?
 AADM
Ada Apa Dengan Mutia
Begitulah kira-kira yang ada di dalam benak saya. Mutia datang bersama ibunya, tidak lama kemudian dia pulang. Saat itu lah kami tahu, bahwa ternyata anak itu bermasalah.
"Kok agak aneh ya din?", ucap saya kepada teman saya.
"Iyah, kayanya agak gitu deh an.."
"Gila.", kicau si akang. Wah ternyata bisa ngomong..
"Ha??"
"Iya gila..", jelas si akang yang membantu kami pasang kancing.
Hmm.. pantas saja sedari tadi hanya kami berdua yang mau dengan senang hati menanggapi anak itu. Langsung berasa gila seketika deh.. hehe..
Sedikit kurang percaya sih anak sekecil itu..gila??..
Entah deh sebenarnya Mutia itu bagaimana. Yang jelas ini menjadi salah satu koleksi cerita menarik saya dan teman saya tentunya hehe..
Semoga nasib Mutia bisa berubah menjadi semanis Mutia. (amin)