Senin, 22 April 2013

[Isinya agak curhat] Seni itu Dalem

Katanya seni itu keindahan, seni itu ekspresi, seni itu blablabla..

Semester 2 ini, saya dapet matakuliah Sejarah Seni Rupa dan Desain (SSRD). Saya ingat sekali, pertama kali kami diperkenalkan dengan gambar sebuah patung, namanya Venus, yang menurut penuturan dosen saya ukuran patung itu kecil. Patung itu menggambarkan seorang wanita, dengan perut, paha, bokong dan dada yang besar (kebayang lah wanita gemuk kayak gimana). Nih saya tunjukkin gambarnya deh..

Venus of Willendorf
Kenapa sih kok dibuatnya seperti itu? Biasanya kan patung dibuat seideal mungkin, baru bisa disebut indah. Lah ini kok...
Nah, menurut informasi yang saya dapatkan, kala itu wanita gemuk adalah lambang kesuburan (sekarang juga sih) bedanya dengan sekarang adalah badan over gemuk bukan ukuran ideal bagi wanita di era ini. Hmm.. bisa dibilang kesebalikan dari pandangan ideal dari zaman sekarang. Kalo sekarang, yang ideal ya yang atletis, yang semampai, kayak badan-badan model di majalah fashion deh pokoknya. Itulah bedanya sekarang dengan zaman dulu, yang ideal ya kayak Venus itu. Karna itu orang di zaman tersebut membuat patung dengan melebih-lebihkan bagian-bagian tertentu untuk mencapai bentuk yang ideal menurut pandangan orang-orang pada masa itu. Bahkan patung tersebut juga dijadikan sebagai benda yang dipercaya membawa keberuntungan (Venus juga disebut-sebut sebagai dewi kesuburan atau merupakan dewi cinta dan kecantikan romawi). Keren kan, orang zaman dulu aja udah bisa memvisualisasikan pemikiran mereka, sampe sedalem itu.
Menurut contekan saya, Wikipedia bilang kalo patung yang hanya sebesar tangan ini merupakan hasil karya pada zaman paleolitikum! Benda sejadul itu masih punya nilai seni tinggi loh meskipun berada di era modern seperti saat ini. Tinggi banget malah.

-Mungkin bener kali ya orang yang bilang kalo kita seperti kembali lagi ke masa lalu.

Oke lanjut. Venus itu bukan satu-satunya peninggalan dari manusia-manusia zaman batu. Mereka juga suka bikin lukisan-lukisan di dinding gua. Soal ini pasti udah banyak yang tau lah ya. Saya pernah di kasih lihat beberapa gambar lukisan yang ada di dinding gua oleh dosen saya. Disana ada gambar bison (hewan sejenis banteng gitu lah) yang cenderung posisinya selalu di atas dibandingkan gambar-gambar yang lain. Pokoknya ya, setelah melalui analisisnya si dosen, beliau bilang kalau sebenarnya orang-orang zaman batu itu (sebutlah orang purba) sudah mempunyai pikiran untuk mengkultuskan atau mengagungkan sesuatu karena memiliki kekuatan lebih besar dari kekuatan mereka.

Jadi sebenarnya inti dari semuanya saya hanya ingin menyampaikan bahwa ternyata sejak dulu seni itu sudah punya hubungan lebih dalam dengan hal atau apapun yang berkaitan dengan spiritual/kepercayaan/keagamaan. Bukan hanya sekedar melukiskan isi hati atau sebuah trend (?) mungkin. Saya juga agak bingung bagaimana menjelaskannya.
Jujur saya agak jenuh, ngga sedikit saya liat karya-karya orang yang cenderung alirannya sama. Misalnya mata satu lah -dengan berita-beritanya yang kontroversial (ngerti lah)-, orang dengan kepala hewan lah, bagian-bagian tubuh yang digambar agak vulgar lah (vulgar banget malah). Sebenarnya apa sih motivasi mereka membuat karya-karya macam itu? Mungkin untuk gambar manusia dengan kepala hewan itu masih bisa diterima lah, saya juga ngga begitu ngerti sih tapi saya yakin itu sarat akan pesan moral atau , mungkin. Tapi, gimana dengan gambar- gambar vulgar yang menampakkan bagian tubuh tertentu.Kalo yang bikin orang-orang purba sih wajar, mungkin pada saat itu mereka juga gak ada baju. Lah sekarang masa iya masih mau disamakan dengan orang purba? Orang purba saja punya alasan atau motif tertentu yang sejauh dan sedalam itu, seperti yang kita bahas tentang venus dan lukisan dinding tadi. Masa orang-orang modern seperti kita hanya punya motif mencurahkan isi hati, atau bahkan sesuka hati.